Tukang becak:hidup memang susah ya,sampai siang bolong gini diriku belum mendapatkan penumpang.
Satpam: iya,tapi kamu Jangan menyerah,tetap semangat, insyaallah akan ada penumpang,itu ada Ibu menuju ke arah sini mungkin ingin naik becak?
Tukang becak: iya juga tuh, panjang umur itu Ibu
ok kanan, Bang" berkali-kali sampai si tukang becak bingung.
Kini mereka sudah sampai ke tempat tujuan. Ibu itu lalu menyodorkan uang pecahan Rp. 10.000,- padanya.
Namun, tukang becak itu menangis.
Kemudian ibu itu menyodorkan uang pecahan Rp. 50.000,- padanya.
Namun ia masih menangis. Akhirnya ibu-ibu itu bertanya:
Ibu:"Bang, sebenarnya Anda mau dibayar berapa sih?" tanya ibu itu.
Tukang becak:"Saya nggak butuh uang, Bu", jawab tukang becak itu.
Ibu:"Loh, mengapa Abang nggak mau uang?"
Tukang becak:"Karena saya NGGAK TAHU JALAN PULANG Bu!!.. Wa...!!"
Mengejar bulan
Karya: Albert camus
Tokoh:Caligula, Helicon
CALIGULA masuk diam-diam dari kiri. Kakinya penuh lumpur, bajunya kotor, rambutnya basah, pandangannya nanar. Dia beberapa kali mengangkat tangannya ke mulut. Kemudian dia mendekati cermin, berhenti tiba-tiba ketika melihat bayanganya dalam cermin. Setelah menggumamkan bebebrapa kata yang tak jelas, dia duduk di kanan, membiarkan tangannya lunglai di antara mulutnya.HELICON masuk, di sebelah kiri. Setelah melihat CALIGULA, dia berhenti di sudut belakang panggung dan memperhatikan dia diam-diam. CALIGULA menoleh dan melihat dia. Hening sejenak.
HELICON (melintasi panggung) : Selamat pagi, Caius.
CALIGULA (dengan nada datar) : Selamat pagi, Helicon. (Hening sejenak.)
HELICON : Anda tampak lelah.
CALIGULA : Cukup jauh kuberjalan.
HELICON : Yha, Anda pergi cukup lama.
(Hening sejenak.)
CALIGULA : Sulit mencarinya.
HELICON : Apa yang sulit dicari?
CALIGULA : Apa yang aku kejar.
HELICON : Maksud Anda?
CALIGULA (dengan nada datar) : Bulan.
HELICON : Apa?
CALIGULA : yha aku menginginkan bulan.
HELICON : Ah….(Hening lagi. HELICON mendekati
CALIGULA.) Mengapa Anda menginginkannya?
CALIGULA : Ah… itu salah satu hal yang belum kudapatkan.
CALIGULA : Belum. Aku tidak bisa memperolehnya.
HELICON : Sayang sekali!
CALIGULA : yha, dan itulah sebabnya aku merasa
letih. (Diam. Kemudian) Helicon!
HELICON : yha, Caius?
CALIGULA : Rupanya, kamu mengira aku gila.
HELICON : Seperti Anda ketahui, aku tidak pernah berpikir begitu.
CALIGULA : Ah, yha….Sekarang, dengarkan! Aku tidak gila; kenyataannya aku belum pernah merasa begitu terang. Apa yang terjadi padaku sangat sederhana; aku tiba-tiba merasakan adanya hasrat untuk mendapatkan hal-hal yang tidak mungkin. Hanya itu. (Diam) Keadaanya sebagaimana adanya, menurutku, sangat jauh dari memuaskan.
HELICON : Banyak orang berpendapat begitu.
CALIGULA : Itulah. Namun dulu aku tidak menyadari.
Sekarang aku baru tahu. (masih dengan nada datar). Sebenarnya, dunia kita ini, tidak bisa ditolerir. Itulah sebabnya aku menginginkan bulan, atau kebahagiaan, atau kehidupan abadi- sesuatu yang mungkin kedengaran gila, namun yang bukan bagian dari dunia ini.
HELICON : Itu cukup bagus, dalam teori. Hanya, dalam praktek orang tidak dapat merampungkannya sampai tuntas.
Kriss: John sepertinya hari mulai larut,bagaimana kalau kita mencari tempat penginapan
John: Boleh juga tuh
Kriss:di depan ada hotel bagaimana kalau kita menginap di sana?
John:baiklah
Akhirnya mereka berdua setuju untuk menginap di sana,setelah lama terjadi tawar-menawar harga,akhirnya mereka mendapat ruangan di ujung hotel yang kurang terawat.
Pelayan: This is your key Mister
John:thank you brother,he he
Pelayan:your welcome, sorry, mister do you need something?
John:No, I don’t want make you busy.Beef burger low calories and luwak coffe I think enough.
Kriss: no ,no ,no. sorry mister my friend just kidding. He he
John:(berbisik ke Kriss) jarang-jarang kita makan Kriss
Kriss:(berbisik ke John) udah tadi siang aku udah beli makan+minum di Indonesian food restaurant, santai aja.
John: ouwh….sorry mister I disagree.
Pelayan:its okay, enjoy your holiday MR.
John:kira-kira kolak apa yang kamu beli? Pisang,ubi?
Kriss:kolak pare
John:nggak jadi dah ,tiba-tiba udah kenyang
Kriss:ngapa? Inget kata emak makan tepat waktu
Kriss: (membuka pintu kamar) lumayan juga ruangannya.
John:ya, dengan sedikit renovasi
Karya:Anton huang
Pelaku naskah:Tuhan,Kerbau,Monyet,Anjing,Manusia
Ketika Tuhan menciptakan kerbau, Tuhan memberikan umur 50 tahun kepada kerbau. Kerbau yang kerjanya membajak sawah, bekerja keras, akhirnya bilang pada Tuhan
Kerbau:”Tuhan, saya tidak perlu umur terlalu lama 50 tahun bekerja keras membajak sawah. Saya cukup 20 tahun saja umurnya.”
Mendengar permintaan ini, akhirnya Tuhan mengabulkan. Kerbau dikasih umur 20 tahun. Ada sisa 30 tahun.
Selanjutnya Tuhan menciptakan monyet. Monyet diberikan umur 20 tahun. Monyet yang lucu ini menghibur manusia. Namun monyet juga protes, dia bilang
Monyet:” Tuhan, saya terlalu lama kalo dikasih umur 20 tahun untuk menghibur manusia, saya minta 10 tahun saja.”
Mendengar permintaan ini, akhirnya Tuhan pun mengabulkan. Ada sisa 10 tahun.
Selanjutnya Tuhan menciptakan anjing, dan diberikan umur 20 tahun. Anjing ini bertugas menjaga. Namun, sama seperti kerbau dan monyet, anjing ini cuma minta umurnya 10 tahun. Mendengar permintaan ini, Tuhan pun mengabulkan.
Selanjutnya Tuhan bilang pada manusia
TUHAN:”Kamu manusia, saya kasih umur 25 tahun untuk bersenang-senang, menikmati hidupmu. 25 tahun umur kamu itu tidak perlu kamu bekerja, santai-santai sajalah.
Manusia:”Yah, kok saya cuma dikasih umur 25 tahun. Tidak cukup buat saya. Saya mintanya lebih.”
TUHAN: “Okelah, kamu manusia akan diberikan tambahan umur. Kelebihan dari umur kerbau 30 tahun, kelebihan umur monyet 10 tahun dan kelebihan umur anjing 10 tahun, akan saya berikan ke kamu. Jadi kamu yang awalnya dapat umur 25 tahun, sekarang mendapatkan tambahan umur 50 tahun.”
Manusia menerima itu.
Akhirnya kehidupan manusia pun :
25 tahun, masa bersenang-senang, dari sejak kecil sampe sekolah dan menamatkan kuliah.
30 tahun selanjutnya “tambahan dari umur kerbau” (umur 25-55), masa bekerja, memenuhi kebutuhan hidup, bekerja keras tiap hari selama 30 tahun, masuk kerja pagi-pagi, pulangnya sore-sore, seperti “kehidupan kerbau”.
10 tahun selanjutnya “tambahan umur monyet” (umur 55-65), masa mempunyai cucu, menimang cucu. Tersenyum melihat cucu yang manis, menina bobokkan cucu, bermain dengan cucu.
10 tahun selanjutnya “tambahan umur anjing” (umur 65-75), masa menjaga rumah. Anak-anak dan cucu pergi bekerja dan bersekolah. Saatnya di rumah.