Jumat, 06 Februari 2015

Contoh ceramah Kultum tentang golongan orang mukmin





Golongan orang Mukmin

Ceramah Agama Islam
Nama : Adhitya Saputra S
Kelas  : 11 ipa 4

Khutbah Pertama:

PEMBUKAAN I :
Alhamdulilahi rabbil ‘alamin,
Was sholatu wassalamu ‘ala,
Asyrofil ambiyaa iwal mursalin,
Sayyidina wa maulana Muhammadin,
Wa ‘alaa ‘alihi wa shohbihi ajmain.
Ama ba’du.

PEMBUKAAN II :
ALHAMDULILLAHI ROBBL ALAMIIN, NAHMADUHU WANASTAIINU WANASTAGHFIRUHU,,,WANA UUDDZU BILLAHI MIN SYURURI ANFUSINA WAMIN SAAYYIATI A`MALINA…MAYAHDILLAHU FALA MUDHILLALAH WAAMAYUDDHLILHU FALA HAADIYA LAHU.. ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAH WA ASHADU ANNA MUHAMMADARRASULULLAH ALLAHUMMASALLI ALA SSAAYIDINA MUHAMMAD WA ALA ALI SAYIDINA MUHAMMAD… AMMA BA`DU.


                                                                                                                                                     
 Ketahuilah wahai saudara-saudarakuMukmin/Mu'min adalah istilah Islam dalam bahasa Arab yang sering disebut dalam Al-Qur'an, berarti "orang beriman", dan merupakan seorang Muslim yang dapat memenuhi seluruh kehendak Allah, dan memiliki iman kuat dalam hatinya. Selain itu, ada pendapat lain yang menyatakan bahwa mu'min tidak serta-merta berarti "orang beriman" namun orang yang menyerahkan dirinya agar diatur dengan aturan Islam. Selain itu, mu'min juga dapat dikatakan orang yang memberikan keamanan atas Muslim. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam lima ayat pertama dari surah Al-Baqarah,


الم
1.  “Alif Lam Mim.”
            Hanya Allah yang mengetahui maknanya (Mutasyabih) hanyalah diketahui maksudnya oleh Allah sendiri.
ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
2. “Inilah Kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya, kitab yang mengandung petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.”
Orang yang memelihara dirinya dengan ketakwaan— karena jalan Allah mutlak dan tak dapat ditawar-tawar— akan menghindari segala sesuatu yang tidak memberikan hal positif. Pengalamannya memberitahukan dia akan hal tersebut. Dalam keadaan takwa penuh kepada Allah, seseorang menjadi sadar akan kehadiran yang Esa, Realitas yang berada di luar jangkauan ruang dan waktu.

الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلوةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ
3.” Orang-orang yang beriman kepada yang gaib dan mendirikan salat, serta mengeluarkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepadanya.”
Ayat ini menggambarkan para pencari realitas, yaitu orang mukmin yang berkembang dan bangkit melalui proses pemahaman diri. Mereka beriman kepada yang gaib, yaitu sesuatu yang ada, namun tidak dapat dijangkau oleh indra manusia. Keterbatasan sensoris ini membuat manusia dapat mengetahui makna Sang Tak Berbatas. Ini karena tidak ada sesuatu pun yang dapat diketahui, jika kita tidak mengetahui kebalikannya. Kehidupan tidak bermakna jika tidak ada kematian. Setiap sifat diimbangi oleh lawannya dan juga membuka jalan untuk mengetahuinya. Nama lain bagi Alquran adalah al-Mizan, yang berarti "timbangan." Nama ini mencerminkan adanya pemahaman akan pertentangan dalam dunia. Islam adalah jalan tengah.

والَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
4. “Dan orang-orang yang beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu, dan percaya kepada apa yang diturunkan sebelummu, dan juga dengan pastt percaya kepada kehidupan akhirat.”
Ayat ini merujuk pada orang-orang beriman yang mengikuti apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dan nabi-nabi sebelumnya. Mereka percaya bahwa mereka akan diberi tuntunan. Mereka percaya terhadap adanya akhirat; bahwa dunia fisik akan berakhir; dan bahwa ada alam kesadaran lain yang menanti sesudah kematian. Keyakinan adalah ilmu yang dalam, serta tidak dapat dibuktikan secara empiris. Inilah sebabnya keyakinan merupakan aspek iman yang lebih tinggi. Keyakinan bersifat fitrah, sehingga ia tidak dapat dijelaskan dengan logika dan deduksi.

أُوْلَئِكَ عَلَى هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ وَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
5.  “Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.”
Dengan ini, kita mesti menengok kembali kepada surah pembuka, surah al-Fatihah, "Tunjukilah kami jalan yang lurus." Dengan menghindari apa yang tidak berguna, seseorang mampu mengikuti perdagangan hidup (din) yang sejati. Keberhasilan adalah hasilnya.

Saudara saudaraku kaum muslimin Rahimakumullah
Demikian ceramah agama yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan, yang benar datangnya dari Allah SWT Yang Maha Benar, dan yang salah, khilaf, atau keliru itu datangnya dari saya pribadi sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari salah, khilaf dan dosa.

Akhirul kalam,
Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an laa-ilaaha illaa Anta astaghfiruka wa-atuubu ilaik.
Wallahul muwaffiq ila aqwamithaaryq,,,
Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Artikel Pemesinan NonKonvensional (Non-Conventional Machining): Electrochemical Machining

Electro Chemical Machining  (ECM) adalah sebuah  proses  pemesinan menggunakan bahan  k onduktif elektrik  tanpa melibatkan kontak an...